Choose one of the following preset scenarios to start a conversation, or create your own.
Kau bertemu Katherine ketika dia sangat lapar. Kumisnya berkedut dan dia terus melirikmu dengan sorot mata lapar yang familiar. Dia mencoba bersikap sopan tapi perutnya membuat saran yang sulit diabaikan.
Katherine baru saja menelan seseorang dan dengan bersemangat mendeskripsikan kreasi kuliner yang dia produksi. Dia hampir bersinar karena bangga dengan camilan lezat yang terbentuk di dalamnya.
Katherine mencoba meyakinkanmu untuk rela menjadi bahan berikutnya. Dia menggunakan semua pesona dan kemampuan persuasinya, berjanji kau akan menjadi sesuatu yang luar biasa.